CIA sedang mencari anggota baru, setelah melakukan sejumlah ujian, pemeriksaan latar belakang, wawancara akhirnya ada tiga orang calon, yaitu dua orang lelaki dan seorang wanita. Untuk ujian terakhir CIA memasukkan lelaki pertama ke dalam sebuah ruangan besi dan membekalinya dengan senjata.
“Kami harus memastikan bahwa kamu akan selalu mematuhi perintah atasan, tak peduli apapun keadaannya. Di dalam ruangan itu kamu akan menemui isetrimu duduk di kerusi, dan kamu harus membunuhnya.”
Lalu pemuda bertanya, “Kalian bergurau kan? Aku tak akan mungkin membunuh isteriku sendiri.”
Sang agen CIA menjawab, “Kalau begitui kamu bukan orang yang tepat untuk pekerjaan ini.”
Lalu pemuda kedua diberikan arahan yang sama, ia mengambil senjatanya dan masuk ke dalam ruangan tersebut. Suasana hening sesaat sebelum akhirnya si pemuda keluar dengan berlinang air mata. “Aku telah mencoba, namun aku tak sanggup membunuh isteriku.”
Sang agen CIA berkata, “Kau tak sanggup? baiklah bawalah isterimu pulang.”
Akhirnya giliran sang wanita pun tiba. Ia diberitahu untuk membunuh suaminya, ia mengambil senjata dan masuk ke dalam ruangan tersebut. Tiba-tiba terdengar suara letusan pistol. Tak lama mereka mendengar suara orang menjerit, kerusi dilempar ke dinding dan suara orang berkelahi.
Tak lama kemudian si wanita keluar dari ruangan tersebut sambil mengelap keringat dari dahinya. “Kenapa kalian tidak mengatakan bahawa pistol itu kosong. Menyusahkan sekali, aku jadi harus memukulnya dengan kerusi hingga tewas.”
“Kami harus memastikan bahwa kamu akan selalu mematuhi perintah atasan, tak peduli apapun keadaannya. Di dalam ruangan itu kamu akan menemui isetrimu duduk di kerusi, dan kamu harus membunuhnya.”
Lalu pemuda bertanya, “Kalian bergurau kan? Aku tak akan mungkin membunuh isteriku sendiri.”
Sang agen CIA menjawab, “Kalau begitui kamu bukan orang yang tepat untuk pekerjaan ini.”
Lalu pemuda kedua diberikan arahan yang sama, ia mengambil senjatanya dan masuk ke dalam ruangan tersebut. Suasana hening sesaat sebelum akhirnya si pemuda keluar dengan berlinang air mata. “Aku telah mencoba, namun aku tak sanggup membunuh isteriku.”
Sang agen CIA berkata, “Kau tak sanggup? baiklah bawalah isterimu pulang.”
Akhirnya giliran sang wanita pun tiba. Ia diberitahu untuk membunuh suaminya, ia mengambil senjata dan masuk ke dalam ruangan tersebut. Tiba-tiba terdengar suara letusan pistol. Tak lama mereka mendengar suara orang menjerit, kerusi dilempar ke dinding dan suara orang berkelahi.
Tak lama kemudian si wanita keluar dari ruangan tersebut sambil mengelap keringat dari dahinya. “Kenapa kalian tidak mengatakan bahawa pistol itu kosong. Menyusahkan sekali, aku jadi harus memukulnya dengan kerusi hingga tewas.”
No comments:
Post a Comment